Dampak Banjir dan Longsor Sumbar Meluas, 193 Meninggal – Kalaksa BPBD Sumbar Era Sukma Munaf : “Ini Bencana Skala Besar” - Laksus News | Portal Berita

Breaking

"DENGAN SEMANGAT HARI BURUH SEDUNIA, KITA MAKMURKAN SWASEMBADA PANGAN BURUH NASIONAL"
SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL"

Selasa, 02 Desember 2025

Dampak Banjir dan Longsor Sumbar Meluas, 193 Meninggal – Kalaksa BPBD Sumbar Era Sukma Munaf : “Ini Bencana Skala Besar”

 


Padang, 2 Desember 2025 (LN)--- Banjir dan tanah longsor yang melanda Provinsi Sumatera Barat sejak 25 November 2025 masih menunjukkan dampak yang sangat luas. Data resmi Pemerintah Provinsi Sumbar per 2 Desember 2025 mencatat bencana ini telah mempengaruhi 16 kabupaten/kota dan 45 kecamatan, menjadikannya salah satu kejadian paling besar dalam beberapa tahun terakhir.


193 Meninggal, 119 Masih Hilang


Proses evakuasi dan pencarian korban masih berlangsung di banyak titik. Total 193 orang dilaporkan meninggal dunia, dengan 161 telah teridentifikasi dan 32 masih dalam proses identifikasi. Sementara itu, 119 warga masih hilang, dan jumlah korban luka mencapai 112 orang.


Tidak hanya itu, jumlah pengungsi juga sangat besar, yaitu 136.679 jiwa, dengan total penduduk terdampak mencapai 140.946 jiwa.


Lebih dari 2.600 Rumah Rusak


Kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana meliputi:

  • 1.202 rumah rusak ringan
  • 453 rumah rusak sedang
  • 1.031 rumah rusak berat


Fasilitas pelayanan dasar yang terdampak meliputi:

  • 86 rumah ibadah
  • 13 fasilitas kesehatan
  • 16 kantor
  • 110 sekolah


Sementara kerusakan sosial-ekonomi masyarakat meliputi:

  • 3.473 hektare sawah
  • 2.992 hektare lahan
  • 199 hektare kebun
  • 10.483 kolam budidaya


Infrastruktur vital yang terdampak mencakup 7 ruas jalan dan 121 jembatan, membuat sebagian wilayah masih sulit dijangkau.


Kerugian Capai Rp1,07 Triliun


Pemprov Sumbar telah menetapkan status Tanggap Darurat Model 2 Tingkat Provinsi, dengan taksiran kerugian mencapai Rp1.072.779.241.505.


Pernyataan Kalaksa BPBD Sumbar, Dr. Era Sukma Munaf, S.T., M.M.


Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Barat, Dr. Era Sukma Munaf, menegaskan bahwa bencana ini memiliki skala yang sangat besar dan membutuhkan penanganan lintas sektor secara cepat.


“Ini bencana dengan skala yang sangat besar. Hingga hari ini, 16 kabupaten/kota dan 45 kecamatan terdampak. Korban meninggal sudah mencapai 193 orang, sementara 119 warga masih hilang. Tim SAR tanpa henti bekerja di berbagai titik untuk mempercepat pencarian,” ungkapnya.


Ia menjelaskan bahwa kerusakan infrastruktur vital seperti jembatan dan jalan menjadi tantangan utama.


“Akses ke sejumlah daerah masih terputus karena banyak jembatan rusak dan jalan tertimbun material longsor. Total 121 jembatan terdampak. Meskipun begitu, kami memastikan penanganan tetap berjalan dan tidak ada wilayah yang kami abaikan,” kata Era Sukma Munaf.


Kalaksa BPBD itu juga menyoroti besar dan mendesaknya kebutuhan pengungsi.


“Lebih dari 136 ribu warga mengungsi. Kebutuhan mendesak saat ini adalah pemenuhan logistik, percepatan pembukaan akses, serta penambahan alat berat di lokasi-lokasi terisolir. Kami mengajak seluruh pihak memperkuat kolaborasi dan gotong royong,” lanjutnya.


Ia menegaskan bahwa BPBD Sumbar terus memperbarui data agar penanganan lebih efektif dan terukur.


“Kami mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat. Pemerintah Provinsi bersama TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan seluruh unsur kebencanaan terus berada di lapangan memberikan penanganan terbaik bagi semua korban,” tutup Dr. Era Sukma Munaf.


#LN01

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Streaming Laksusnews"