Bukittinggi (LN)---Kota Bukittinggi terus memperkuat posisinya sebagai kota kecil yang lincah, historis, dan visioner. Dalam dua tahun terakhir, geliat pembangunan kota terlihat semakin masif dan terarah. Dari revitalisasi kawasan wisata, penataan ruang kota, hingga penguatan layanan dasar seperti air minum, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memainkan peranan sentral dalam transformasi tersebut.
Momentum besar ini semakin kokoh sejak Bukittinggi terpilih sebagai satu dari 10 kota penerima program National Urban Development Project (NUDP). Melalui Integrated City Planning (ICP), pemerintah pusat bersama Pemkot Bukittinggi menyusun strategi pembangunan kota jangka panjang untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan.
“Tim saat ini berada pada tahap skala kota. Implementasinya nanti dilakukan bertahap pada kawasan-kawasan strategis yang paling potensial mendorong ekonomi,” jelas Hasna Widiastuti, Plt. Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah I, BPIW.
Visi Wali Kota: Kota Pariwisata Budaya, Aman, dan Nyaman
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengungkapkan bahwa arah pembangunan kota tidak hanya bertujuan mempercantik Bukittinggi sebagai kota wisata, tetapi juga memperkuat pelayanan publik.
“Kota ini kaya nilai sejarah dan budaya. Kami ingin Bukittinggi menjadi kota pariwisata budaya yang aman dan nyaman, sekaligus kota modern yang mampu memberikan layanan publik terbaik bagi masyarakat,” ujar Ramlan.
Selain pariwisata, sektor kesehatan dan layanan dasar juga menjadi prioritas baru dalam arah pembangunan kota.
Program Unggulan: Kota Terpadu dan Penguatan Layanan Air Minum
Pemkot Bukittinggi mencanangkan dua program unggulan besar:
1. Pengembangan Kota Terpadu
Pusat-pusat aktivitas kota ditata ulang dalam satu jejaring kawasan yang saling terhubung. Kawasan prioritas hasil analisis ICP meliputi:
- Kawasan Jam Gadang dan sekitarnya. Revitalisasi ikon kota, penataan ruang publik, dan peningkatan kualitas kawasan pejalan kaki.
- Kawasan Heritage Sudirman. Menghidupkan kembali nilai sejarah sekaligus meningkatkan kenyamanan aktivitas warga dan wisatawan.
- Terminal Terpadu – Pasar Aur. Menyatukan transportasi, perdagangan rakyat, dan mobilitas wisata dalam satu simpul modern.
- Kawasan Wisata Ngarai Sianok Pengembangan ramah lingkungan untuk memperkuat daya tarik wisata alam.
2. Program Air Minum Berkelanjutan (SPAM)
Penguatan layanan air minum menjadi prioritas utama pemerintah kota. Dan upaya itu baru saja membuahkan hasil besar dari pemerintah pusat.
Rp42 Miliar dari Pemerintah Pusat untuk SPAM Bukittinggi
Kerja panjang Pemkot Bukittinggi dalam mengajukan tujuh proposal pembangunan infrastruktur kepada Menteri PUPR pada 3 Mei 2025 akhirnya mendapatkan respons konkret. Salah satu proposal strategis yang menjadi prioritas ialah pembangunan dan optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Pada 10 Juli 2025, Pemkot Bukittinggi melalui koordinasi dengan Direktorat Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, mendapatkan kepastian bahwa Rp42 miliar dialokasikan untuk pengembangan SPAM tahun anggaran 2026.
Dana tersebut akan digunakan untuk:
- Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tabek Gadang berkapasitas 20 liter/detik
- Optimalisasi jaringan perpipaan dari reservoir Bengkaweh ke pusat kota
“Ini langkah penting dalam menjamin kebutuhan air bersih warga secara layak dan berkelanjutan. Kami sangat mengapresiasi dukungan Kementerian PUPR,” ujar Wali Kota Ramlan.
Kadis PUPR: Bukan Sekadar Proyek, Tapi Transformasi
Kepala Dinas PUPR Bukittinggi menegaskan bahwa pihaknya bekerja dengan kerangka perencanaan komprehensif, bukan proyek sesaat.
“ICP memberi kami basis perencanaan yang kuat. Semua yang kami lakukan berbasis analisis kawasan prioritas agar anggaran tepat sasaran dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan, pembangunan SPAM dan pengembangan kota terpadu tidak bisa dipisahkan dari visi besar menata ulang Kota Bukittinggi sebagai kota wisata-budaya yang modern namun tetap menjaga karakter sejarahnya.
Arah Pembangunan yang Sinkron dan Berkelanjutan
Transformasi yang dilakukan Bukittinggi saat ini merupakan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah kota, dan OPD terkait. Dengan dukungan NUDP, ICP, serta alokasi anggaran SPAM, pembangunan kota diarahkan agar mobilitas warga lebih efisien, ruang publik lebih inklusif, layanan dasar lebih merata dan ekonomi lokal lebih hidup.
Perjalanan masih panjang, namun fondasi besar telah diletakkan. Bukittinggi bergerak menuju masa depan sebagai kota kecil yang tertata, terintegrasi, dan menjadi contoh transformasi kota berkelanjutan di Indonesia. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar