Mentawai (LN) – Program bantuan sapi yang digulirkan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Mentawai menuai sorotan. Sejumlah hewan ternak yang disalurkan justru mati setelah diterima warga.
Kasus mencolok terjadi di Dusun Pujaringan, Desa Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara. Berdasarkan informasi yang dihimpun, sedikitnya 5 ekor sapi bantuan (jawi) mati, ditambah 16 ekor sapi milik masyarakat juga ikut mati. Kondisi ini menimbulkan keresahan warga serta dugaan bahwa sapi bantuan yang disalurkan tidak sesuai spesifikasi.
Dugaan Bantuan Sapi Tidak Sesuai Spesifikasi (Tidak Sehat dan sakit)
Sejumlah warga menilai sapi bantuan yang diterima tidak tahan terhadap kondisi geografis Mentawai. Mereka menduga sapi yang disalurkan tidak sesuai dari segi usia, kesehatan, maupun daya adaptasi terhadap lingkungan kepulauan.
Pertanyaan publik pun muncul terkait proses pengadaan, asal sapi, dan apakah pemerintah daerah memiliki kontrak serta jaminan kesehatan dari penyedia sapi.
Bantahan Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Mentawai
Namun, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mentawai, Hati Sama Hura, membantah dugaan bahwa sapi bantuan tidak sesuai spesifikasi.
Menurutnya, pengadaan sapi dilakukan melalui mekanisme E-purchasing, bukan penunjukan sembarangan. Ia menegaskan bahwa seluruh proses telah sesuai SOP, mulai dari pemeriksaan di Balai Karantina hingga uji kesehatan di Balai Veteriner Bukittinggi.
“Jumlah bantuan sapi tahun ini ada 91 ekor yang disalurkan untuk 6 kelompok masyarakat. Sebelum diserahkan ke masyarakat, sapi terlebih dahulu ditempatkan di lokasi pemotongan hewan kurban (holiground) untuk memastikan kondisinya sehat dan layak. Setelah dipantau sekitar satu minggu barulah sapi diberikan ke masyarakat,” jelas Hati Sama Hura.
Pertanyaan yang Masih Menggantung
Meski demikian, kematian sapi bantuan tetap menyisakan pertanyaan:
- Apa penyebab pasti matinya sapi bantuan di Pagai Utara?
- Apakah pengawasan pasca-penyerahan sudah dilakukan dengan baik?
- Bagaimana tanggung jawab pemerintah daerah terhadap kerugian masyarakat penerima bantuan?
Transparansi Diharapkan
Publik menunggu tindak lanjut dari pemerintah untuk memastikan program bantuan ternak benar-benar memberi manfaat. Tanpa evaluasi menyeluruh, dikhawatirkan program bernilai miliaran rupiah ini justru berubah menjadi beban baru bagi warga Mentawai.
Tunggu berita selanjutnya!
#TIM



Tidak ada komentar:
Posting Komentar