Padang (LN) – Peringatan Hari Bhakti PUPR ke-80, yang jatuh setiap tahun pada 3 Desember, di Dinas BMCKTR Sumatera Barat tahun ini berlangsung sederhana. Tidak ada kemeriahan seperti tahun-tahun sebelumnya; hanya beberapa kegiatan internal seperti getball dan bola voli yang digelar secara terbatas.
Kesederhanaan ini bukan tanpa sebab. Sumatera Barat tengah berduka setelah dilanda bencana banjir dan longsor yang menyebabkan kerusakan berat pada berbagai infrastruktur. Sejumlah jalan, jembatan, kantor pemerintah, hingga rumah warga mengalami kerusakan serius, dan bahkan menelan korban jiwa.
Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Armizoprades, menjelaskan bahwa pihaknya mengalihfokuskan seluruh sumber daya untuk penanganan darurat infrastruktur daripada merayakan seperti biasa.
“Kami memilih memperingati dengan sederhana. Saat ini seluruh kekuatan kami fokuskan untuk pemulihan pascabencana. Banyak akses jalan terputus, jembatan rusak, dan masyarakat membutuhkan percepatan penanganan,” ujar Armizoprades.
Data Kerusakan & Lokasi Terdampak Infrastruktur
Berdasarkan pendataan BMCKTR Sumbar, hingga awal Desember tercatat 16 ruas jalan provinsi terdampak bencana dengan total 54 titik kerusakan, meliputi:
* 11 titik: badan jalan amblas
* 24 titik: bahu jalan terban / rusak pinggir
* 13 titik: tertimbun longsor
* 2 titik: jembatan rusak berat
* 4 titik: ruas jalan tertutup pohon tumbang
Ruas-ruas terdampak beberapa di antaranya:
– Panti – Simpang Empat
– Batas Payakumbuh – Suliki – Koto Tinggi
– Pangkalan Koto Baru – Sialang – Gelugur
– Palupuah – Pua Gadih – Koto Tinggi
– Simpang Koto Mambang – Balingka
– Matur – Palambayan
– Palambayan – Palupuh
– Simpang Gantiang Payo – Batas Tanah Datar – Sumani
– Pintu Angin – Labuah Saiyo
– Sijunjuang – Tanah Badantuang
– Guguak Cino – Sitangkai
– Teluk Bayur – Nipah – Purus
– Teluk Kabung – Mandeh – Tarusan
– Lubuak Sikapiang (Simpang Daliak) – Talu (Simpang Gantiang)
– Lubuak Basung – Sungai Limau
Penanganan Darurat Sedang Berjalan
Tim BMCKTR telah diterjunkan ke lapangan sejak awal bencana. Penanganan darurat meliputi pembersihan material longsor/pohon tumbang, pembukaan jalur utama, hingga perbaikan struktural darurat pada jembatan yang rusak.
“Beberapa akses strategis sudah bisa dilewati kembali setelah dilakukan pembersihan dan penanganan cepat. Untuk kerusakan berat, kami koordinasikan penanganan bertahap karena membutuhkan alat berat dan waktu yang lebih lama,” ujar Armizoprades.
Pendataan pun terus diperbarui sebagai dasar untuk langkah pemulihan berikutnya.
Makna Hari Bhakti PUPR Tahun Ini: Pengabdian dalam Aksi Nyata
Alih daripada pesta dan perayaan, Hari Bhakti PUPR ke-80 tahun ini di Sumbar dijadikan momentum nyata untuk pengabdian: membantu masyarakat melewati masa krisis, memulihkan akses infrastruktur, dan memastikan keselamatan serta mobilitas warga. Semangat pengabdian inilah yang menjadi inti peringatan tahun ini — bukan kemeriahan.
#LN01




Tidak ada komentar:
Posting Komentar