Pasaman Barat (LN) – Balap liar kembali menjadi momok bagi warga di sejumlah jalur, termasuk Jalur 32. Suara knalpot brong yang memekakkan telinga bahkan membuat rumah-rumah warga bergetar, menimbulkan keresahan yang meluas di tengah masyarakat.
Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, menegaskan bahwa memberantas balap liar bukan sekadar menindak pelanggar di jalan. Peran keluarga dan masyarakat sangat krusial dalam mencegah anak muda terjerumus ke perilaku berbahaya ini.
“Polisi bisa menindak, tapi pencegahan terbaik dimulai dari rumah. Sinergi antara polisi, masyarakat, dan orang tua menjadi kunci agar anak-anak tidak menjadi korban kebut-kebutan,” ujar AKBP Agung Tribawanto.
Patroli intensif kini dijalankan secara terstruktur. Bersama jajaran Polsek, AKBP Agung Tribawanto memastikan titik-titik rawan telah dipetakan dan pengawasan rutin dilakukan setiap akhir pekan. Pendekatan ini tidak hanya menekankan penindakan tegas, tetapi juga pendekatan humanis agar pelaku balap liar tersadar akan bahayanya bagi diri sendiri dan warga sekitar.
Langkah ini diharapkan mampu mengembalikan malam minggu warga Pasaman Barat menjadi waktu yang aman dan nyaman, tanpa teror kebisingan dan risiko kecelakaan.
AKBP Agung Tribawanto juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka. Banyak anak muda terjerumus ke balap liar akibat kurangnya kontrol di rumah, sehingga pengawasan keluarga tetap menjadi pilar utama pencegahan.
Dengan strategi patroli intensif, penindakan tegas, dan edukasi masyarakat, AKBP Agung Tribawanto menegaskan komitmennya menjaga ketertiban dan keselamatan warga. Harapannya, Pasaman Barat kembali menjadi wilayah aman, tertib, dan bebas dari ancaman balap liar.
#red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar