Sijunjung (LN) – Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung dengan Kampung Inggris Alinia yang berlangsung di Balairung Kantor Bupati, Selasa (26/8), terus menuai sorotan.
Di balik seremoni yang dihadiri langsung Bupati Benny Dwifa Yuswir dan Ketua Dewan Pembina Kampung Inggris Alinia, Drs. H. Marlis, MM, C.Med, publik mempertanyakan sumber pendanaan kerjasama tersebut, khususnya terkait penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Sejumlah pihak menilai, jika program ini dibiayai dari APBD, maka transparansi alokasi dana harus jelas dan terbuka. Pasalnya, kondisi pendidikan di Sijunjung masih dihadapkan pada persoalan mendasar seperti minimnya tenaga pendidik, keterbatasan buku dan sarana belajar, hingga bangunan sekolah yang tidak layak.
“Kalau APBD sampai digelontorkan untuk program ini, publik berhak tahu berapa besar anggarannya, dari pos apa diambil, dan siapa yang mengelola. Jangan sampai ini hanya jadi proyek mercusuar berlabel internasional, sementara kebutuhan dasar pendidikan di kampung-kampung justru terabaikan,” ujar seorang pemerhati pendidikan Sijunjung.
Kritik juga diarahkan pada kemungkinan program hanya menyasar sekolah-sekolah tertentu, sehingga tidak merata bagi seluruh pelajar. Kekhawatiran muncul bahwa kerjasama ini hanya akan menguntungkan segelintir pihak, sementara mayoritas siswa tetap tidak terjangkau.
Selain itu, DPRD Sijunjung disebut harus ikut dilibatkan dalam pengawasan penggunaan APBD untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan anggaran.
“Keterlibatan APBD harus mendapat persetujuan legislatif, jangan sampai dijalankan sepihak oleh eksekutif tanpa pengawasan. Ini menyangkut uang rakyat,” tegas salah seorang anggota dewan yang meminta namanya tidak ditulis.
MoU yang disebut sebagai “langkah strategis” meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa kini justru memunculkan tanda tanya besar: apakah program ini benar-benar murni untuk kepentingan peningkatan kualitas pendidikan, atau hanya menjadi pintu baru menguras APBD dengan dalih internasionalisasi pendidikan.
Hingga berita ini ditayangkan, media ini masih berupaya menggali informasi serta melakukan konfirmasi kepada pihak terkait.
#LN01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar