Padang (LN) – Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengambil langkah antisipatif menjelang rencana aksi unjuk rasa besar-besaran yang disebut akan berlangsung di sejumlah titik pada Senin, 1 September 2025.
Melalui surat edaran bernomor 400.3/45/Dikbud-Pdg/VIII/2025, Kepala Disdikbud Kota Padang, Yopi Krislova, SH, MM, memutuskan seluruh siswa mulai dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP untuk belajar dari rumah sehari penuh.
Menurut Yopi, keputusan tersebut diambil demi melindungi peserta didik dari kemungkinan risiko yang muncul akibat situasi di lapangan.
“Prioritas kami adalah keselamatan anak-anak. Lebih baik belajar dari rumah sehari dibanding menghadapi potensi bahaya di tengah ketidakpastian situasi,” ujar Yopi.
Kebijakan ini disambut positif sebagian besar orang tua. Mereka menilai keputusan pemerintah kota sudah tepat dan menunjukkan kepedulian terhadap kondisi nyata di masyarakat.
Seorang wali murid bahkan menyebut langkah tersebut membuatnya lebih tenang.
“Kami khawatir jika anak tetap masuk sekolah, sementara demo berlangsung di jalan utama. Dengan kebijakan ini, kami merasa lebih aman,” ungkapnya.
Meski kegiatan tatap muka ditiadakan sementara, Disdikbud menegaskan proses belajar tetap berjalan. Guru diminta memantau siswa melalui metode daring maupun penugasan rumah.
Isu rencana demo yang beredar luas di media sosial belakangan memang menimbulkan keresahan warga. Aksi massa dikhawatirkan mengganggu arus lalu lintas hingga keamanan di sekitar sekolah.
Dengan langkah cepat tersebut, Pemkot Padang berharap aktivitas pendidikan tidak terhenti sekaligus mengurangi kekhawatiran publik.
Kini, masyarakat menanti perkembangan situasi pada Senin besok, apakah unjuk rasa besar-besaran benar-benar terjadi atau hanya isu belaka.
#LN01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar