PADANG (LN) -- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat (Sumbar) kembali melakukan penggeledahan, guna mendapatkan alat bukti pada kasus dugaan mark-up pengadaan alat peraga SMK, Senin (25/3)
Kali ini, Kejati Sumbar menggeledah ruangan Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setdaprov. Sumbar
Penggeledahan yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 12.30 WIB, membuahkan hasil.
Sebelumnya, Kejati Sumbar juga telah melakukan penggeledahan pada kantor Dinas Pendidikan Sumbar serta menyita 12 dokumen yang akan dijadikan sebagai alat bukti pada kasus dugaan mark-up alat peraga SMK TA. 2021
Pada penggeledahan kali ini, Kejati Sumbar kembali menyita sebanyak 22 dokumen yang diperlukan sebagai alat bukti pada perkara tersebut.
Sebagaimana disampaikan Aspidsus Kejati Sumbar, Hadiman saat diwawancarai media Senin (25/3) menyebutkan.
"Penggeledahan hari ini mencari dokumen yang kami perlukan di penyidik, karena beberapa dokumen ada yang tidak ditemukan, atau sama sekali tidak dibawa saksi-saksi pihak pengadaan,"
Selanjutnya, tim audit internal akan melakukan penghitungan kerugian negara, dan apabila hasil auditnya telah keluar, maka langsung ditetapkan tersangka. Siapa yang berperan, siapa yang menerima aliran dana," ucapnya.
Penyidikan kasus dugaan korupsi di Disdik Sumbar ini telah berlangsung sejak September 2023 dan hingga saat ini masih tahap penyidikan.
Bahkan, Kejati Sumbar telah memeriksa 35 orang lebih saksi, termasuk dua orang saksi ahli.
Untuk kendala tidak ada, hanya saksi yang diperiksa dari Pokja maupun Disdik sulit memberikan alat bukti dokumen," paparnya.
#LN01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar