Viral, Anggota DPRD Gorontalo Terekam Mabuk dan Berniat Rampok Uang Negara - Laksus News | Portal Berita

Breaking

"DENGAN SEMANGAT HARI BURUH SEDUNIA, KITA MAKMURKAN SWASEMBADA PANGAN BURUH NASIONAL"
SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL"

Minggu, 21 September 2025

Viral, Anggota DPRD Gorontalo Terekam Mabuk dan Berniat Rampok Uang Negara


Jakarta (LN) – DPRD Provinsi Gorontalo tengah diguncang kasus etik menyusul beredarnya video viral anggota Fraksi PDI Perjuangan, Wahyudin Moridu (WM). Dalam video yang direkam seorang wanita, WM tampak dalam kondisi mabuk dan melontarkan pernyataan akan “merampok uang negara”.


Video yang muncul di media sosial pada Jumat (19/9/2025) sore itu segera menuai gelombang kritik. Banyak pihak menilai ucapannya, meski dalam keadaan mabuk, mencoreng kehormatan lembaga perwakilan rakyat.


BK DPRD Akan Panggil Wanita Penyebar


Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Gorontalo, Fikram Salilama, menegaskan pihaknya akan memanggil wanita berinisial D yang berada dalam video tersebut. BK ingin mendalami alasan perekaman dan motif penyebaran video.


“Tidak menutup kemungkinan wanita itu juga akan kami panggil. Kami ingin tahu apa maksud dan tujuannya merekam serta menyebarkan video tersebut,” kata Fikram, Minggu (21/9/2025).


Dari keterangan WM, ia mengaku tidak sadar sedang direkam karena dalam pengaruh alkohol. Peristiwa itu sendiri terjadi pada Juli 2025 saat ia bersama seorang teman wanita hendak bepergian ke luar daerah.


Dugaan Motif Pribadi


Sejumlah laporan media menyebut, wanita berinisial D sempat meminta WM menikahinya. Namun permintaan itu ditolak, dan hal itu diduga menjadi motif di balik tersebarnya video. BK DPRD menilai aspek ini penting ditelusuri untuk memberi gambaran utuh sebelum sidang etik.


Klarifikasi Bersama Istri


Setelah video ramai diperbincangkan, WM bersama istrinya langsung membuat video klarifikasi dan permohonan maaf yang diunggah ke akun Facebook. Ia menegaskan tidak berniat merampok uang negara dan menyebut ucapannya hanya kelakar saat mabuk.


Rekam Jejak Politik WM


Wahyudin Moridu lahir pada 11 November 1995 di Boalemo, Gorontalo. Ia merupakan putra dari mantan Bupati Boalemo, Darwis Moridu, dan anggota DPRD Boalemo, Rensi Makuta.


Pendidikan: menempuh paket C (2014), lalu kuliah hukum di Universitas Ichsan Gorontalo, lulus tahun 2020.


Karier: pernah menjadi anggota DPRD Boalemo periode 2019–2024, sempat menjabat Ketua Komisi III.


Tahun 2024, ia terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Dapil Boalemo–Pohuwato, dan kini menjabat Sekretaris Fraksi PDIP sekaligus anggota Komisi I yang membidangi hukum dan pemerintahan.


Harta Kekayaan (LHKPN)


Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan per 26 Maret 2025, dengan Total kekayaan Rp 198 juta, sedangkan hutang: Rp 200 juta. Kekayaan bersih: minus Rp 2 juta.


Aset yang dilaporkan berupa rumah warisan di Boalemo dan kas/setara kas. Tidak ada kendaraan, surat berharga, maupun aset lain yang dilaporkan.


Data LHKPN ini menimbulkan sorotan karena mencerminkan kondisi finansial yang pas-pasan, berbanding terbalik dengan gaya hidup dan perilaku yang terekam dalam video viral tersebut.


Jejak Keluarga dan Kontroversi


Ayah WM, Darwis Moridu, merupakan mantan Bupati Boalemo (2017–2020) yang diberhentikan Mendagri setelah terseret kasus hukum. Ia pernah menjadi terdakwa kasus penganiayaan dan tersangka korupsi proyek jalan usaha tani. Hal ini membuat publik menyoroti bahwa nama keluarga Moridu kerap dikaitkan dengan kontroversi politik di Gorontalo.


BK DPRD Siapkan Sidang Etik


BK DPRD Gorontalo menyatakan sidang etik akan segera digelar untuk memutuskan sanksi terhadap WM. Opsi sanksi bervariasi, mulai dari teguran tertulis, pemberhentian dari alat kelengkapan dewan, hingga rekomendasi pemberhentian sebagai anggota DPRD bila terbukti melakukan pelanggaran berat.


“Semua masih dalam proses. Kami akan mendalami fakta-fakta dari kedua belah pihak,” ujar Fikram.


Tekanan Publik


Publik menilai kasus ini menjadi ujian bagi integritas DPRD dan PDI Perjuangan. Sejumlah aktivis antikorupsi mendesak agar partai tidak melindungi kader bermasalah dan memberikan sanksi tegas demi menjaga marwah lembaga legislatif.


#Red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Streaming Laksusnews"