PADANG (LN)--- SWARNA LAND FEST MUSIC (SLFM) 2023, yang diselenggarakan even organizer (EO) Klik Indonesia Global (KIG), pada 18 - 19 Maret 2023 lalu, bertempat di lapangan parkir GOR. H. Agus Salim Padang, mendapat sorotan publik.
TERINDIKASI, Laporan penjualan tiket tidak sesuai dengan fakta sebenarnya yang berpotensi merugikan negara. Benarkah demikian ?
Berdasarkan pantauan media ini, Pada hari pertama festival, Sabtu (18/3) terlihat antusias kawula muda untuk bisa menyaksikan pertunjukan artis idolanya.
Meskipun harga tiket dijual relatif mahal, dibandrol seharga @Rp200.000 perlembar, namun tidak menyurutkan minat mereka.
Penjualan tiket dilakukan secara online dan penjualan langsung di lokasi (offline) untuk mengantisipasi terjadinya antrian panjang.
Panitia penyelenggara SLFM 2023 Event Organizer (EO) Klik Indonesia Global (KIG) secara seksama melakukan pemeriksaan karcis dengan menggunakan alat scanner barcode didepan pintu gerbang masuk.
Begitu juga pada hari ke dua, Minggu (19/3), yang merupakan acara puncak, menampilkan artis diantaranya, D Mesiv, Yura Yunita dan Kangen Band membuat penonton kian membludak. Diprediksi ada ribuan penonton yang menyaksikan pertunjukan tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala DISPENDA KOTA PADANG, Yosefriawan, Senin (27/3) saat dikonfirmasi menyebutkan.
DISPENDA KOTA PADANG telah melakukan perforasi tiket hiburan SLFM 2023, sebanyak 11.000 lembar.
Dari jumlah tiket tersebut, dilaporkan sebanyak 9.169 lembar tiket yang terpakai, dan sisanya sebanyak 1.831 lembar tidak terpakai.
Dilakukannya hal itu sesuai dengan PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK HIBURAN.
Bahkan untuk memastikan peredaran tiket di lokasi acara festival itu, BAPENDA KOTA PADANG juga menurunkan tim untuk mengawasinya. Dan selama penyelenggaraan festival itu, BAPENDA KOTA PADANG tidak menemukan adanya tiket yang tidak perforasi.
Sementara itu, Panitia penyelenggara SLFM 2023 Event Organizer (EO) Klik Indonesia Global (KIG), Vivi kepada media ini mengatakan.
Kita tidak terlalu konsen ke penjualan tiket, namun lebih membutuhkan awarness brand festival.
Dari awal, kita sudah membahas resiko penyelenggaraan event out door, tingkat kebocoran sangat tinggi sehingga lebih konsen ke sponsor ship untuk back up all.
Pada event SLFM 2023 ini, banyak sponsor yang ikut membantu, sehingga ketika tiket tidak tercover maka tidak ada kerugian. Intinya, sejak awal tingkat kebocoran sudah dilakukan kajian.
Sedangkan, untuk free tiket diberikan sesuai dengan data yang ada, seperti sponsor yang ikut berpartisipasi pada event tersebut. Jadi tiket free merupakan jatah sponsor, bukan free dibagikan begitu saja, jelasnya.
Meskipun demikian, kebocoran tiket gelang itu juga beberapa kali terjadi, karena adanya penumpukan dan desakan desakan yang berpotensi terjadi keributan. Sehingga, dengan terpaksa kita membiarkan masuk, karena kita sudah tau konsekwensinya
Kedepannya, kita akan lebih waspada dengan penyelenggaraan event di tempat outdoor untuk meningkatkan pengamanan agar tidak terjadi lagi kebocoran yang sebenarnya justru memberatkan promotor, harapnya.
#Tim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar